INTERPRETING
ACADEMIC YEAR 2012/2013
Dra. Maysaroh Amperawati, M.Pd
VITA LISTIANITA
11004253
CLASS : I
ENGLISH EDUCATION STUDY
PROGRAM
FACULTY OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION
UNIVERSITY OF AHMAD DAHLAN
2012
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 4
1.
Latar Belakang
masalah.................................................................................. 4
2.
Rumusan masalah........................................................................................... 4
3.
Tujuan
penulisan............................................................................................. 4
4.
Manfaat
penulisan........................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................. 6
1.
Pengertian
Interpreting dan Translation......................................................... 6
2.
Pengertian
Interpreter dan Translator............................................................. 6
3.
Persamaan dan
Perbedaan Interpreter dan Translator.................................... 6
4.
Jenis-jenis
Interpreter..................................................................................... 8
5.
Modes Interpreter........................................................................................... 8
6.
Kualifikasi Seorang
Interpreter dan Translator.............................................. 9
7.
Note Taking................................................................................................... 11
BAB II PENUTUP........................................................................................................... 12
1.
Kesimpulan......................................................................................................12
2.
Saran................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Tak ada kata yang lebih mulia selain ungkapan rasa
syukur kita kepada Allah SWT. Serta tidak lupa juga sholawat serta salam tetap
tercurahkan kepada jungungan Nabi kita Muhammad SAW. Yang mana beliau adalah
uswatun khasanah kita dalam hidup ini.
Banyak kesulitan dan hambatan yang kami alami ini
tapi dengan semangat dan kegigihan yang kami lakukan serta dorongan, arahan,
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak sehingga kami mampu menyelesaikan
Tugas Makalah ini dengan baik, oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih
pada semua pihak yang telah membantu.
Akhirnya tiada gading yang tak retak, saya menyadari hasil makalah
saya ini masih jauh dari
kesempurnaan, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah semata. Untuk itu demi
tercapainya kesempurnaan hasil makalah saya
ini, kritik dan saran yang membangun senantiasa saya tunggu, semoga
bermanfaat.
BAB I
PENDAHULUAN
I.
Latar
Belakang Masalah
Sering kali banyak orang salah beranggapan tentang
translator dan interpreter, yang menjadikan keduanya bertukar posisi. Banyak
orang yang beranggapan bahwa interpreter sama dengan translator, sehingga
banyak orang yang tidak mengenal apa itu interpreter. Translator di kalangan
masyarakat lebih populer atau lebih familiar dibanding interpreter, maka dari
itu makalah ini akan menjelaskan apa itu interpreter dan perbedaannya dengan
translater secara lebih terperinci.
II.
Rumusan
Masalah
Dalam makalah
ini akan dibahas beberapa hal:
a.
Apa definisi dari
interpreting dan translation?
b.
Apa itu
interpreter?
c.
Apa saja perbedaan
interpreter dan translator?
d.
Apa saja
jenis-jenis interpreter?
e.
Kemampuan apa saja
yang harus dimiliki seorang interpreter?
III.
Tujuan
Penulisan
1. Memberi
pengertian kepada pembaca tentang Interpreter dan Translator.
2. Menguraikan
tentang persamaan dan perbedaan tentang Interpreter dan Translator, supaya
tidak terjadi kesalahpahaman
antar keduanya.
IV.
Manfaat
Penulisan
1. Bagi
penulis
Penulisan
makalah ini di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Interpreting yang menjadi
salah satu syarat untuk mengikuti ujian.
2. Bagi
pihak lain
Makalah
ini di harapkan dapat menambah wawasan para pembaca tentang apa yang disebut Interpreter dan perbedaanya dengan
Translator.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Interpreting dan Translation
a. Interpreting
Interpreting adalah proses menerjemahkan bahasa lisan
dari bahasa sumber ke bahasa sasaran.
b. Translation
Translation adalah proses menerjemahkan bahasa tulisan
dari bahasa sumber ke bahasa sasaran.
2.
Pengertian
Interpreter dan Translator
a.
Interpreter
Interpreter atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai Juru Bahasa berbeda
dengan Translator atau penterjemah dalam segi media yang dipakai untuk menerjemahkan.
Interpreter akan menterjemahkan bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran secara
langsung atau orally. Lebih sederhananya interpreter adalah seoarang juru
bahasa yang mengalihkan bahasa lisan dari bahasa satu ke bahasa yang lain dalam
waktu yang sama atau “on the spot“ (saat itu juga).
b.
Translator
Translator atau penterjemah, dalam arti luas terjemahannya mengacu pada proses
dan hasil mentransfer teks dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Dalam
arti sempit, mengacu pada rendering teks yang ditulis dalam bahasa lain sebagai
lawan secara simultan menafsirkan bahasa lisan. Pada intinya seorang translator
adalah seorang penerjemah bahasa yang mengalihkan satu teks tulisan dari bahasa
sumber ke bahasa sasaran dan memiliki waktu yang lebih fleksibel.
3.
Persamaan
dan Perbedaan Interpreter dan Translator
a. Persamaan
Interpreter dan Translator
-
Menerjemahkan dari
bahasa yang satu ke bahasa yang lain
-
Mempunyai grammer yang
bagus
-
Mempunyai pengetahuan
tentang kebudayaan
-
Pengalih bahasa dan penerjemah
harus memiliki pengetahuan bahasa
pasif yang baik dari bahasa yang mereka kerjakan
-
Pengalih
bahasa dan penerjemah harus memiliki penguasaan Bahasa yang baik
-
Pengalih
bahasa dan penerjemah harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai bidang
teks atau pembicaraan yang diterjemahkan
-
Penerjemah
(tulis & lisan) harus tahu bagaimana cara menterjemahkan
-
Sementara
penerjemah lisan menguasai bahasa lisan (listening) tingkat reseptif.
b. Perbedaan Interpreter dan Translator
Interpreter
|
Translator
|
Pada prakteknya penerjemahan lisan, penerjemah tidak memiliki
kesempatan luas untuk menggunakan kamus atau bahan referensi lain pada saat
penerjemahan berlangsung karena keterbatasan waktu.
|
Pada prakteknya penerjemah tulis memiliki kesempatan luas
untuk menggunakan kamus atau bahan referensi lain pada saat penerjemahan
berlangsung karena waktu yang fleksibel.
|
sementara
penerjemah lisan menguasai bahasa lisan (listening) tingkat reseptif.
|
Penerjemah tulis menguasai bahasa tulis tingkat reseptif
|
Penerjemah lisan, dituntut
kemampuan untuk dapat mengungkapkan gagasan dalam bahasa
langsung secara lisan/tingkat reseptif
|
penerjemah tulis harus menguasai kemampuan menulis atau mengungkapkan
gagasan dalam bahasa secara tertulis dengan baik (tingkat produktif)
|
Penerjemahan lisan dituntut
keterampilan berbicara (rhetoric) yang
baik dan suara yang jelas
|
Dalam
penerjamah tulis hal ini tidak diperlukan
dalam penerjemahan tulis.
|
Penerjemah lisan harus memiliki
kemampuan untuk mengambil keputusan secara cepat dan langsung.
|
Penerjemah tulis tidak harus memiliki kemampuan tersebut karena harus
bisa memanfaatkan kamus atau referensi yang lain secara tepat.
|
4.
Jenis-jenis Interpreter
Jenis-jenis Interpreter
1.
Konferensi
Penafsir konferensi biasanya
hadir pada pengaturan seperti, konferensi, pertemuan pers, negosiasi, siaran
televisi, dll.
2.
Pengadilan
Jika memiliki kemampuan yang
unggul, menjadi juru bahasa di pengadilan sangat menantang, menyediakan akses yang sama terhadap sistem peradilan
dengan bekerja sama dengan orang-orang yang tidak memahami atau berbicara
bahasa dalam proses hukum.
3.
Parlementer
Biasanya digunakan dalam Biro
Translation, penafsir parlemen memberikan layanan pada konferensi pers dan
proses asosiasi.
4.
Masyarakat dan
kesehatan
Penafsir masyarakat bekerja
paing sering dengan imigran dan pekerja imigran, membantu meringankan hambatan
bahasa dalam pelayanan sosial dan sisitem kesehatan.
5.
Modes Interpreter
ü Cara-cara atau Modes Interpreter
- Consecutive interpreting
merupakan suatu kegiatan penerjemahan lisan secara bergantian dalam konferensi
atau pertemuan. Pelaksanaanya penerjemah duduk bersama peserta dalam satu
ruangan, mencatat apa yang dikatakan pembicara. Kemudian penterjemah
mengalihbahasakan pernyataan/ujaran tersebut dengan atau tanpa catatan pada
setiap akhir ujaran pembicara (jeda). Proses penerjemahan dilakukan dengan cara
bergantian, artinya penerjemah menjelaskan ulang setelah pembicara memberi jeda
dalam penjelasannya. Jadi, urutan bicaranya adalah pembicara – penerjemah –
pembicara – penerjemah, dan seterusnya.
- Simultaneous
interpreting merupakan suatu kegiatan penerjemahan lisan simultan.
Dalam penerjemahan ini penerjemah berada di ruang khusus (booth) yang
bersembunyi di balik kaca hitam terpisah dengan peserta konferensi. Biasanya
dalam penerjemahan lisan simultan peserta memakai head set atau alat dengan
yang ditempel di telinganya. Pembicara dan penerjemah berbicara bersama-sama
dalam bahasa yang berbeda. Bilamana peserta tidak ingin mendengarkan bahasa
sasaran, mereka bisa melepas head set yang dipakainya. Peserta dapat memilih bahasa
sasaran dengan menekan tombol saluran bahasa yang diinginkan melalui head set.
Suara yang didengar itu suara interpreter bukan suara speaker.
- Liason
Interpreting adalah menerjemahkan dalam bentuk konteks
yang formal, misalnya di dalam forum pendidikan, politik dan lain sebagainya.
- Whispered
interpretation merupakan suatu kegiatan penerjemahan lisan secara
berbisik. Penerjemah yang di dalamnya antara interpreter dan speaker berada
bersama-sama dalam satu ruangan. Tempat duduk antara interpreter dan speaker
tidak jauh. Penerjemah dan speaker duduk berdampingan. Proses penerjemahan ini
dilakukan dengan cara membisikkan informasi kepada pendengarnya. Gaya bicara
antara speaker dan interpreter bisa bergantian maupun bersama-sama. Tetapi
penerjemah hanya boleh berbisik-bisik dilarang berbicara keras.
6.
Kualifikasi Seorang
Interpreter dan Translator
ü Kemampuan-Kemapuan Yang Harus Dimiliki Seorang
Interpreter Dan Translator
-
Memahami
dan menguasai bahasa sumber dan bahasa sasaran. Ini merupakan kemampuan yang harus
sama-sama dimiliki oleh penerjemah baik tulis maupun lisan karena ia tidak akan
bisa menterjemahkan dengan tepat tanpa penguasaan bsu dan bsa.
-
Mengenal
budaya bsu dan bsa. Penguasaan bsu tanpa pemahaman budayanya akan menghasilkan
terjemahan yang salah kaprah karena bahasa tidak terlepas dari konteks dan
budaya yang nantinya akan sangat membantu untuk menterjemahkan secara efektif
dan dapat menyesuaikannya dengan budaya bsa.
-
Menguasai
topik atau masalah yang dibicarakan atau teks yang diterjemahkan. Bagi
penerjemah tulis hal ini dapat juga dilakukan saat menterjemahkan, sementara
penerjemah lisan harus mempelajari sebelum penerjemahan.
-
Terkait
bahan yang diterjemahkan, maka penerjemah tulis menguasai bahasa tulis tingkat
reseptif, sementara penerjemah lisan menguasai bahasa lisan (listening) tingkat
reseptif.
-
Terkait
produknya, penerjemah tulis harus menguasai kemampuan menulis atau
mengungkapkan gagasan dalam bsa secara tertulis dengan baik (tingkat
produktif). Syarat ini mutlak dikuasai penerjemah karena tulisan merupakan
medianya dalam komunikasi. Sementara, penerjemah lisan, dituntut kemampuan
untuk dapat mengungkapkan gagasan dalam bsa langsung secara lisan/tingkat
reseptif. Walaupun dalam kenyataannya bisa dengan cara membacakan konsep yang
telah dibuat sebelumnya (in sight interpreter). Berarti dalam penerjemahan
lisan dituntut keterampilan berbicara (rhetoric) yang baik dan suara yang
jelas, hal tidak diperlukan dalam penerjemahan tulis.
-
Bagi
pengalih bahasa harus terampil dalam membuat catatan secara bersamaan dan pada
detik berikutnya mengungkap catatan tersebut dalam bsa secara lisan. Seringkali
hal ini berlangsung bersamaan. Syarat ini tidak dituntut dalam penerjemahan
tulis.
-
Penerjemah
tulis harus mampu menggunakan kamus dan bahan referensi lainnya secara efektif
selama penerjemahan. Sementara dalam penerjemahan lisan, penerjemah harus mampu
mengalihkan pesan dari pembicara dalam bsu ke bahasa sasaran secara langsung
tanpa menggunakan kamus atau referensi lainnya sesuai kondisi kerjanya. Hal ini
karena penerjemahan lisan berjalan dalam waktu yang cepat bahkan terkadang
bersamaan dengan pembicara sehingga tidak dimungkinkan penggunaan kamus atau
referensi lainnya.
-
Penerjemah lisan harus
memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara cepat dan langsung.
7.
Note
Taking
Kemampuan mencatat atau
”note-taking” sangat berperan penting dalam hal ini sehingga interpreter tidak
kehilangan informasi,data-data yang harus disampaikannya. Jangan salah
”note-taking” bukanlah stenografi. Banyak interpreter yang menciptakan
simbol-simbol atau tanda-tanda sendiri sebagai taktik dan strategi dalam
mencatat data atau info supaya tidak
lupa.
Fungsi dari note taking:
1. Sebagai info supaya tidak lupa.
2.
Agar tidak
kehilangan informasi,data-data yang harus disampaikannya.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Berdasarkan diskusi dan pembahasan
di atas dapat dibuat beberapa simpulan. Pertama persamaan antara penerjemahan
tulis dan lisan dapat dilihat dari aspek fungsi yaitu sama-sama sebagai alat
komunikasi. Namun, di sini terdapat perbedaan pada aspek media yang digunakan
berdasarkan produk yang dihasilkan. Dari aspek situasi cara kerja dan situasi
kerja sangat berbeda sehingga juga menuntut keahlian yang berbeda dari
penerjemah tulis dan lisan. Oleh sebab itu, seorang penerjemah tulis tidak otomatis
mampu melakukan penerjemahan lisan. Terakhir penerjemahan tulis dan lisan juga
berbeda jenisnya. Perbedaan ini muncul akibat cara kerja (pada penerjemahan
lisan) sementara pada penerjemahan lisan karena perbedaan prinsip faktor
tujuan, materi, fungsi dan sistem bahasanya sendiri.
2.
Saran
-
Bagi para pembaca
yang berminat menjadi seorang interpreter atau translator perlu untuk menguasai
berbagai aspek-aspek penting seorang juru bahasa.
-
Menjadi seorang
interpreter atau translator anda perlu menentukan bidang apakah yang anda
kuasai, misal; di bidang hukum atau pengadilan.
DAFTAR PUSTAKA
dari catatan perkuliahan
terimakasih :) sangat bermanfaat tulisan ini bwt sy :)
BalasHapuskalo interpreting practice itu maksudnya gimana ya?
BalasHapus